Kelompok peretas (hacker) China memiliki akses mendalam ke jaringan pertahanan Jepang. Setidaknya begitu menurut laporan yang dirilisĀ Washington Post.

Lembaga Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat (AS) disebut mengetahui insiden peretasan tersebut sejak akhir 2020. Kala itu, Kepala NSA untuk Keamanan Siber, Jenderal Paul Nakasone, langsung berangkat ke Jepang untuk mengabarkan informasi tersebut.

Ia datang bersama Penasihat Deputi Keamanan Nasional Gedung Putih, Matthew Pottinger, dalam kunjungan tersebut, dikutip dari Engadget, Selasa (8/8/2023).

By Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *